Tuesday, January 30, 2007

Riwayat Belalang Tua


Saat tirani mulai tak enggan lagi tuk tunjukan belangnya
Ingin kita berteriak
Namun hanya rintihan yang kian samar
Dengan sisa payah tenaga
Apalah arti badan yang rapuh ini
Melawan tebal tumpukan lemak perut para penguasa kita
Dewa kita yang semakin berkuasa atas semesta
Begitu gagahnya engkau memahatkan kaki di bumi

Tak pernah engkau memicingkan ujung matamu
Gemetaran tangan kami menengadah ke muka langit
Tak juga kau titkan sejuk bulir hujan
Menggantungkan harapan pada pucuk ranting kering
Menunggu uluran gemerisik kerontang daun bambu
Dengar kicau mentari yang kian merona
Di ujung kaki bumi berdebu ini

Catatan akhir kaum Samin